Langsung ke konten utama

Postingan

Part 278; Solasta

 Hirugami Sachiro tahu betul alasan kenapa Sami Eita memintanya ke Amerika. Tahu betul kenapa sang pria alpha—adik tiri Ushijima Wakatoshi—ingin bertemu dengannya. Apalagi jika bukan karena Osamu. Eita pasti ingin mendengar perkembangan Osamu untuk menjadi Alpha yang percobaannya sudah Osamu lakukan selama empat tahun ini. Apakah percobaan itu berhasil atau justru gagal. Atau mungkin bukan itu? Toh Sachiro juga tidak tahu pastinya sampai Eita sendiri yang bicara langsung padanya. Tapi jika itu memang tentang Osamu, Sachiro sudah siap dengan itu. Sachiro mengikuti salah satu pelayan wanita yang menyambutnya di halaman rumah megah bak mansion milik keluarga Semi. Pelayan itu membawa Sachiro pada ruang tamu besar yang di sana terlihat seorang wanita cantik yang tengah duduk di salah satu sofa, menunggu kedatangan Sachiro. Begitu mata kecoklatannya melihat kedatangan Sachiro, wanita cantik itu langsung berdiri untuk menyapanya. "Selamat siang, Nyonya Semi." Pelayan wanita itu, ju...

Part 261; Solasta

 Sugawara Koshi menatap sekeliling basement apartemen tempat Rintarou tinggal setelah mendapat kabar dari Kenma jika Shoyou berada di unit apartemen Rintarou karena Osamu menemukan pria itu pingsan di dekat gedung apartemen. Langkahnya terdengar terburu-buru menuju lift karena khawatir dengan keadaan Shoyou yang katanya tidak baik-baik saja apalagi, baru pertama kali hal ini terjadi pada Shoyou. Sepertinya sesuatu terjadi pada Shoyou ketika pria itu menjalankan tugas bersama Asahi. Entah apa itu tapi yang pasti, itu bukanlah sesuatu yang baik-baik saja. Koshi membenarkan letak kacamata hitam serta masker yang ia pakai untuk menutupi identitasnya ketika ia masuk ke dalam lift yang kosong. Menekan tombol di mana lantai unit apartemen Rintarou berada kemudian pintu lift tertutup. "Tunggu!" Mendengar suara seseorang dari luar, Koshi segera menahan pintu lift yang akan tertutup agar pria yang tadi berteriak bisa masuk. Pria itu terlihat tergesa-gesa kemudian membungkuk pada Koshi ...

Part 251; Solasta

 Suasana di dalam mobil Chevrolet Camaro hitam milik Rintarou terdengar senyap sejak mobil itu beranjak keluar dari area parkir kampusnya menuju apartemen—meskipun di dalam sana terlihat dua orang pria duduk bersebelahan tanpa ada perbincangan apapun. Lebih parahnya lagi mereka berdua saling diam sejak keluar dari perpustakaan. Benar-benar tidak ada yang bicara lagi setelah Rintarou mengajak Osamu pulang ke apartemen karena kelasnya telah usai. Meninggalkan Keiji yang juga menunggu Kotarou selesai kelas. Sebenernya dalam hati Rintarou, pria alpha itu ingin sekali mengajak Osamu bicara. Lebih tepatnya bertanya kenapa Osamu mendiamkannya seperti ini. Rintarou tidak tahu kenapa dan apa penyebab Osamu mendiamkannya. Apa karena Rintarou membuat kesalahan? Apa Rintarou tak sengaja menyakiti Osamu? Atau ada sesuatu yang terjadi pada Osamu? Entahlah ... semua pertanyaan itu terus berputar di kepala Rintarou tanpa ada satupun yang berani keluar dari mulutnya. Ditengah menyetirnya, Rintarou...

Part 249; Solasta

"Terima kasih atas makanannya." Osamu menyatukan telapak tangannya di depan dadanya setelah selesai memakan bekal yang Keiji bawakan untuknya cicipi. Rasa lega terlihat jelas di wajah pria omega yang duduk di hadapannya karena usahanya belajar masak dari Osamu terbayarkan. Meski hanya satu menu yang berhasil Keiji masak dengan berhasil, tapi setidaknya, ia bisa menambah menu makanan di rumah. "Syukurlah kalau enak ...," ucap Keiji. "Aku bawa macha, kamu pernah minum, Osamu?" tanya Keiji sambil mengeluarkan dua kaleng macha dari dalam kantung yang dia bawa. Kening Osamu mengerut sebentar karena asing dengan nama minuman yang Keiji sebutkan barusan. "Sepertinya tidak? Aku lebih sering minum vanilla latte, " jawab Osamu sambil menerima sekaleng macha yang Keiji berikan. Ia membuka kalem tersebut kemudian meminumnya perlahan. Enak, batin Osamu. " Vanilla latte? Wah ... kayaknya kamu seneng minum kopi ya?" ujar Keiji. "Aku engga terlalu...

Part 208; Solasta

 Rintarou memarkirkan mobilnya di halaman parkir gedung fakultasnya sebelum akhirnya membuka sabuk pengaman sambil menatap Osamu di sampingnya yang juga melakukan hal yang sama. Merasa dirinya sedang ditatap, Osamu menolehkan pandangannya pada Rintarou dan mendapati jika tuan mudanya sedari tadi sedang menatapnya. "Ada apa, Sa—" "Syut!" Sebelum Osamu sempat menyelesaikan pertanyaannya, mulutnya langsung ditutup oleh jari telunjuk Rintarou tepat di hadapannya. Membuat Osamu menatap pria alpha di hadapannya kebingungan dari sorot matanya. "Jangan diterusin, apalagi kalau lo masih manggil sayang kayak pas kita di apartemen," ujar Rintarou sedikit terbata karena menahan dirinya sendiri. Wajah dipalingkan dari Osamu karena merasa sedikit memanas akibat melihat wajah kebingungan nan polos yang Osamu tunjukkan padanya. Dan lagi-lagi itu membuat jantung Rintarou berdebar. "Memangnya kenapa?" tanya Osamu pelan membuat mulutnya bergerak dan berhasil membua...

Part 192; Solasta

 Sudah dua hari berlalu sejak papa menemui Rintarou di hotel yang Rintarou tinggali beberapa hari ini —yang ternyata adalah milik papanya. Sungguh, entah memang karena kesialan Rintarou atau takdir yang menginginkan dirinya kembali ke rumah membuatnya harus masuk ke dalam lingkungan papanya. P adahal, Rintarou berniat kabur dari papanya. Salah Rintarou juga yang tidak mengatahui apa saja usaha yang papanya jalani dan apa saja wilayah milik papanya, sampai dia tidak tahu, jika hotel yang dia tempati saat ini adalah milik papanya yang dipegang oleh Sugawara Koshi. Rintarou masih ingat bagaimana dirinya ditertawai oleh Koshi yang kemarin sengaja mengunjungi kamarnya. Ditambah sekarang, salah satu orang kepercayaan papanya itu kembali mengunjunginya untuk membantu dirinya check out dari hotel. "Lain kali sebelum mencoba kabur, kamu harus tahu apa saja wilayah yang dimiliki Tuan Besar kalau tidak mau masuk ke dalam kandang sendiri, " ujar Koshi disusul tawa kecilnya di samping Rin...

Part 186; Solasta

 Terhitung sudah tiga hari semenjak Rintarou pergi dari apartemennya dan menetap di salah satu hotel yang sedikit jauh dari pusat kota. Selama itu juga dirinya tidak pergi ke kampus dan melewatkan empat mata kuliah yang harus dia hadiri karena tak mau jika dirinya ditemukan oleh orang-orang papanya yang mengincar dirinya di kampus. Kepergian dirinya pun pasti sudah terdengar sampai ke telinga papanya, mengingat jika Osamu adalah salah satu orang kepercayaan papanya yang tahu jika dirinya pergi dari apartemen. Apalagi melihat usaha orang-orang yang mengawasi dirinya secara diam-diam gagal mengikuti di hari pertamanya kabur. Hal itu pasti membuat papa menyuruh mereka mencari dirinya ke segala tempat di kota ini. Sebenarnya bukan sekali dua kali Rintarou kabur seperti ini ketika dirinya bertengkar dengan papanya. Meskipun akhirnya, dia ditemukan dan diseret pulang karena mereka cepat mengetahui keberadaan dirinya. Makanya sekarang, Rintarou sedikit melakukan sesuatu agar Kenma tidak ...