Suasana di dalam mobil itu cukup ramai meskipun hanya ada seorang pengemudi dan seorang penumpang di bangku belakang—yang tidak henti-henti menceritakan apa yang ia lalui selama kuliah hari ini; dimulai dari sang dosen yang telat masuk kelas, temannya yang ketahuan tidur, menertawai temannya yang akhirnya dihukum, dan lain sebaiknya. Meski durasi kuliah pria itu kurang dari lima jam, tapi seperti pria itu tidak kehabisan bahan obrolan. Padahal, sang pengemudi mobil; Kageyama Tobio hanya menanggapi seperlunya. Tapi sepertinya Miya Atsumu tidak keberatan dengan respons singkat itu.
Mungkinkah karena ia terbiasa juga dengan kekasihnya; Sakusa Kiyoomi? Setau Tobio sifat Kiyoomi bertolak belakang dengan Atsumu. Sangat jauh sampai Tobio tidak habis pikir kenapa Atsumu yang ceria itu bisa tahan dengan Kiyoomi.
"Hari ini cukup menyenangkan, meskipun aku cukup kesulitan saat dikasih test terakhir," ujarnya memandang Tobio dari pantulan cermin di depannya. Tobio hanya merespon dengan anggukan membuat Atsumu kembali bicara, "Tau tidak Tobio-kun, test terakhir itu hampir bukan berisi apa yang dosennya jelasin, nyebelin banget kan?"
"Iya, Tuan," jawab Tobio. "Apa Tuan Atsumu bisa melewatinya?"
"Sedikit," balasnya. "Temanku Jasmine memberikanku contekan—tapi aku tidak menyontek semua loh!" Koreksinya takut jika Tobio menganggap Atsumu menyontek karena Atsumu beranggapan jika ia tidak sepenuhnya menyontek. Hanya melihat sekilas saja.
Padahal Tobio juga tidak terlalu memikirkan itu.
"Iya, Tuan."
Percakapan mereka tidak berhenti sampai situ. Atsumu kembali bercerita apa yang bisa ia ceritakan pada Tobio membuat pria itu hanya bisa menghela napas pelan. Ia menatap Atsumu dari pantulan cermin di hadapannya kemudian mengingat kembali isi chat di grupnya beberapa hari lalu.
Atsumu adalah kunci.
Kunci apa yang mereka maksud?
Apakah ini berhubungan dengan misinya di sini?
Ditambah wajah Atsumu sangat mirip dengan Osamu. Meski warna rambut dan bola mata mereka berbeda, serta mimik wajah mereka yang berbeda tapi Tobio merasa mereka sangat mirip.
Apakah Atsumu dan Osamu memiliki ikatan darah?
"Tuan Atsumu," panggil Tobio menghentikan ucapan Atsumu di belakangnya. "Boleh saya bertanya?"
Mendengar Tobio memulai percakapan padanya membuat Atsumu sedikit sumringah. Baru kali ini Tobio mengajaknya bicara lebih dulu, "Tentu, mau tanya apa, Tobio-kun?"
"Apakah anda memiliki saudara selain Nona Shimizu?"
Hening.
Ada keheningan sejenak saat Tobio berhasil menyelesaikan pertanyaannya. Tobio dapat melihat raut wajah Atsumu sedikit berubah dari pantulan cermin di hadapannya—yang kemudian pria itu menyadari sesuatu dan menjawab dengan nada seperti biasa, "Tentu saja tidak, kakakku kan hanya Kiyoko nee-chan."
"Ada apa Tobio-kun?"
"Tidak ada, Tuan. Hanya penasaran saja."
Saat percakapan mereka selesai disitulah mereka sudah tiba di dalam basement gedung apartemen. Tidak ada percakapan lagi hanya Tobio yang mematikan mesin mobil kemudian keluar dari mobil cepat-cepat untuk membukakan pintu untuk Atsumu—yang tentu langsung mendapatkan protes oleh pria itu.
Suasana yang awalnya canggung—meski hanya beberapa detik—kini berubah seperti biasa; Atsumu yang bercerita dan Tobio yang merespons seperti biasa. Menemani langkah mereka menuju unit apartemen Atsumu. Tobio mematai Atsumu di sampingnya, merasa jika Atsumu sedang menutupi sesuatu darinya dan jawaban pria itu tadi adalah bohong.
Ketika sampai, Atsumu langsung menyimpan tas dan buku-bukunya di meja ruang televisi kemudian berpamitan untuk membersihkan diri. Kegiatan rutin yang selalu pria itu lakukan dan Tobio akan menunggu di sofa dan melaporkan kegiatan Atsumu hari ini pada Kiyoomi. Namun, bukannya duduk Tobio melirik pada pintu kamar Atsumu yang terbuka. Sepertinya pria itu tidak menutup pintu dengan benar saat akan bersiap mandi.
Sebuah ide tiba-tiba terlintas di kepala Tobio.
Ia masuk ke dalam kamar Atsumu yang gelap. Ia dapat mendengar suara air di dalam kamar mandi, menandakan jika Atsumu tengah memulai aktivitas mandinya. Tobio melihat sekeliling kamar itu. Tidak ada yang aneh. Seperti kamar pada umumnya.
Pandangan Tobio terhenti begitu melihat beberapa bingkai foto di atas meja belajar. Di sana banyak sekali potret Atsumu dengan keluarganya, Atsumu dengan Kiyoko, Atsumu dengan teman-teman sekolahnya, dan tentu tak tertinggal Atsumu dengan Kiyoomi.
Sepertinya tidak ada yang bisa ia dapatkan di dalam kamar ini?
Duk!
Saat Tobio akan kembali ke ruang televisi kakinya menendang sesuatu di bawah meja belajar itu. Melihat sebuah kotak yang tutupnya terbuka mengintip karena tak sengaja ia tendang, tentu tidak Tobio lewatkan. Pria itu langsung berjongkok untuk meraih kotak berwarna hitam berpita dan menyimpannya di atas meja belajar.
Tutup yang sudah terbuka itu membuat Tobio dapat sedikit melihat benda-benda di dalam kotak. Ketika tutup tersebut sepenuhnya terbuka, Tobio mengeryitkan dahi.
Apa ini?
Selembar foto berada paling atas tumpukan benda-benda di dalamnya. Sebuah foto yang memperlihatkan empat anak laki-laki berlatar sebuah pantai. Seperti foto itu diambil ketika sore hari yang berangin. Dilihat rambut keempat anak di dalam foto ini acak-acakan.
Tobio mematai dengan seksama selembar foto itu. Sampai ia menyadari jika dua anak dari empat anak tersebut memiliki wajah yang sangat mirip. Benar-benar mirip seperti pinang dibelah dua. Dua anak laki-laki yang mirip itu berada di tengah. Diapit oleh dua anak laki-laki lain yang membawa bola voli di tangan. Tersenyum lebar sambil berpose dan berangkulan; seperti menunjukkan bahwa mereka berempat sudah sangat saling mengenal.
Tobio beralih pada benda lain di kotak itu. Terdapat gantungan bola voli, mainan-mainan kecil, dan dua buku. Buku pertama terlihat seperti sebuah diary sedangkan buku kedua terlihat seperti album foto.
Penasaran dengan album foto itu, Tobio membukanya sehingga ia sampai pada halaman pertama.
Huh?
Di halaman pertama terlihat dua orang anak laki-laki yang sangat mirip seperti di foto sebelumnya, tengah memeluk dua orang dewasa yang Tobio simpulkan adalah kedua orang tua mereka. Berlatar sebuah ruang keluarga bergaya modern yang Tobio yakini jika ini seperti bukan di Jepang. Halaman selanjutnya, Tobio kembali melihat orang yang sama difoto sebelumnya namun berlatar di pantai; tengah asik bermain pasir. Foto di sampingnya tidak jauh berbeda; masih berlatar pantai namun dengan bola voli di tangan mereka.
Halaman ketiga masih menampilkan foto dua anak laki-laki itu namun kini memakai seragam sekolah. Kualitas foto tersebut tidak terlalu baik—mungkin karena termakan oleh waktu sehingga lusuh dan buram. Tetapi ... Tobio dapat sedikit membaca nama yang tertera pada name tag seragam sekolah salah satu anak itu.
"Miya ...."
Mata Tobio membulat.
"Atsumu?" Keningnya kembali mengeryit bingung. "Miya Atsumu?"
Mengapa nama laki-laki dalam foto ini seperti nama Atsumu namun dengan nama depan yang berbeda? Atsumu memiliki nama depan Shizimu namun yang ini memiliki nama depan Miya.
Di tengah pemikirannya itu Tobio mendengar suara air di dalam kamar mandi Atsumu berhenti. Menandakan jika sesi mandi Atsumu sudah selesai. Tobio langsung menutup kotak itu dan mengembalikannya ke pada tempatnya berada kemudian berlari ke luar kamar dengan terburu. Ia segera duduk di sofa bermain ponselnya berpura-pura melaporkan kegiatan Atsumu seperti yang selalu biasa ia lakukan.
Apakah nama Atsumu itu Miya Atsumu?
Bukan Shimizu Atsumu?
Tobio harus kembali melihat foto itu dan memberikannya kepada mereka sebagai bukti.
Komentar
Posting Komentar