Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Part 68; Solasta S2

  "Hei kau baik-baik saja, Ryu?" Bahu Ryuunosuke ditepuk dari belakang membuat ia mengerjab sehingga lamunannya buyar begitu saja. Rekan kerjanya itu menatap Ryuunosuke bingung karena baru kali ini ia melihat pria yang selalu fokus saat menjalankan misi malah kehilangan fokus seperti ini. Ryuunosuke cepat-cepat menjawab agar rekannya itu tidak banyak bertanya, "aku baik-baik saja kok, aku sempat mikirin kakakku. Kau tahu bukan, akhir-akhir ini ia sangat sibuk semenjak Tuan Kita datang." "Itu pasti, tugas kakakmu itu sangat penting," jawabnya. "Apalagi ini tentang pendistribusian XSL." Kening Ryuunosuke mengkerut mendengar nama asing di telinganya. Lantas ia bertanya, "XSL? Apa itu?" "Kau tidak tau?" Rekannya itu mengerjab percaya. Ryuunosuke mengangguk polos membuat rekannya tertawa. "Padahal kakakmu salah satu yang diberi misi itu loh?" "Sudah kubilang bukan? Kakakku tidak bisa dihubungi dan sangat sibuk semenj

Part 60; Solasta S2

  Suasana di dalam mobil itu cukup ramai meskipun hanya ada seorang pengemudi dan seorang penumpang di bangku belakang—yang tidak henti-henti menceritakan apa yang ia lalui selama kuliah hari ini; dimulai dari sang dosen yang telat masuk kelas, temannya yang ketahuan tidur, menertawai temannya yang akhirnya dihukum, dan lain sebaiknya. Meski durasi kuliah pria itu kurang dari lima jam, tapi seperti pria itu tidak kehabisan bahan obrolan. Padahal, sang pengemudi mobil; Kageyama Tobio hanya menanggapi seperlunya. Tapi sepertinya Miya Atsumu tidak keberatan dengan respons singkat itu. Mungkinkah karena ia terbiasa juga dengan kekasihnya; Sakusa Kiyoomi? Setau Tobio sifat Kiyoomi bertolak belakang dengan Atsumu. Sangat jauh sampai Tobio tidak habis pikir kenapa Atsumu yang ceria itu bisa tahan dengan Kiyoomi. "Hari ini cukup menyenangkan, meskipun aku cukup kesulitan saat dikasih test terakhir," ujarnya memandang Tobio dari pantulan cermin di depannya. Tobio hanya merespon dengan